
Pendapat Guru dan Siswa MAN 1 Pringsewu tentang Membawa Motor ke Sekolah: Antara Kebutuhan dan Keselamatan

Pringsewu – Isu mengenai siswa yang membawa sepeda motor ke sekolah patut mendapat perhatian dan menimbulkan pro dan kontra di kalangan pendidik, orang tua, serta siswa. Perdebatan ini dihadapi banyak sekolah di Indonesia: antara kebutuhan akan transportasi praktis bagi siswa dan tanggung jawab terhadap keselamatan mereka.
Solusi jangka panjang diperlukan dalam bentuk kerja sama antara pihak sekolah, orang tua, dan instansi terkait untuk merumuskan kebijakan terbaik yang menjamin keamanan tanpa mengorbankan kenyamanan.
Di MAN 1 Pringsewu, kebijakan membawa kendaraan bermotor ke sekolah masih diperbolehkan, namun dengan sejumlah catatan dan kekhawatiran yang perlu menjadi pertimbangan bersama.
Menurut guru MAN 1 Pringsewu, Siti Aminah, pihak sekolah pada dasarnya tidak melarang siswa membawa motor ke sekolah.
“Tujuannya jelas, agar orang tua lebih terbantu dan anak bisa ke sekolah lebih cepat, tidak terlambat,” ujarnya, Kamis (22/5/2025).
Namun, kenyataannya banyak siswa justru tetap datang terlambat meskipun menggunakan motor.
“Kalau sampai terjadi kecelakaan, yang bertanggung jawab adalah orang tua. Sekolah tidak bisa disalahkan karena pada dasarnya anak-anak ini belum memenuhi syarat berkendara,” jelasnya.
Ia juga menegaskan pentingnya memenuhi standar keselamatan, seperti memakai helm, sepatu, memastikan kondisi motor layak jalan, dan tidak melakukan modifikasi ilegal.
Sementara itu, Nizam, salah satu siswa MAN 1 Pringsewu, mengungkapkan pendapatnya mengenai wacana pelarangan membawa motor ke sekolah. Ia mengakui bahwa kebijakan tersebut dapat memberikan dampak positif.
“Kalau dilarang, mungkin bisa mengurangi angka kecelakaan lalu lintas karena banyak siswa yang belum cukup umur untuk berkendara,” katanya.
Namun di sisi lain, Nizam juga melihat sisi negatif dari pelarangan tersebut. “Itu bisa menjadi beban bagi orang tua yang sibuk bekerja setiap hari. Mereka mungkin akan kesulitan mengantar anaknya ke sekolah tepat waktu,” tambahnya. (Revi)