
Peran Bimbingan Konseling MAN 1 Pringsewu dalam Cegah dan Atasi Bullying

Pringsewu, Kasus perundungan atau bullying yang terjadi di sekolah atau madrasah menjadi topik hangat yang terus menjadi perhatian khalayak. Terkait dengan hal ini MAN 1 Pringsewu terus berupaya mengatasi potensi kasus bullying dengan peran aktif Bimbingan Konseling (BK) agar praktik itu tidak terjadi di madrasah.
Guru BK MAN 1 Pringsewu, Erni Widyasari, mengungkapkan bahwa sampai saat ini belum ada kasus bullying di MAN 1 Pringsewu yang berlangsung berkepanjangan. “Alhamdulillah, bullying di sekolah ini belum ada yang sampai berkepanjangan,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa hal ini bisa dicapai berkat bimbingan etika yang diberikan oleh pihak sekolah serta dukungan dari bagian Kesiswaan dan BK yang selalu menjaga suasana positif di kalangan siswa.
Dalam pengamatannya, Erni menyebutkan bahwa bentuk bullying yang muncul biasanya sebatas ejekan ringan antarteman. “Ada yang sekadar ejek-ejekan fisik,” ungkapnya.
Namun, meski hanya ejekan, kadang-kadang ada siswa yang merasa tersinggung. Hal ini menunjukkan bahwa ejekan yang ringan pun bisa berdampak pada kenyamanan siswa jika tidak dikendalikan.
Erni juga menjelaskan tantangan yang dihadapi BK dalam mengidentifikasi siswa yang berpotensi menjadi korban atau pelaku bullying. Ia mengakui bahwa tidak semua siswa bersedia terbuka menceritakan pengalaman mereka.
“Ibu sampai sekarang masih bertanya-tanya kenapa mereka enggan cerita, padahal BK sudah welcome menerima,” ujarnya.
Meski begitu, beberapa siswa yang merasa membutuhkan bantuan datang langsung ke BK untuk berbicara.
Dalam upaya mencegah bullying, BK MAN 1 Pringsewu aktif memberikan pemahaman kepada siswa tentang definisi bullying dan dampaknya. Erni mengatakan bahwa BK bekerja sama dengan guru mata pelajaran untuk menyosialisasikan materi tentang bullying.
“Kami bekerja sama dengan guru mata pelajaran, memberikan pemahaman tentang bullying dan dampaknya,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa bullying tidak selalu berupa kekerasan fisik. Perkataan yang menyakiti juga termasuk bentuk bullying yang harus dihindari.
Sementara Kepala MAN 1 Pringsewu, Fathul Bari, berharap upaya ini bisa terus menjaga lingkungan sekolah yang aman dan kondusif.
“Bullying adalah masalah serius yang harus kita cegah bersama. Kita terus berupaya memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya saling menghormati dan menjaga perilaku,” katanya.
“Semoga dengan sinergi seluruh pihak, kita bisa menciptakan sekolah yang aman, nyaman, dan penuh rasa empati,” tuturnya.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan ini, iai berharap para siswa di MAN 1 Pringsewu semakin sadar untuk saling menghargai satu sama lain. Ia juga berharap lingkungan sekolah tetap nyaman dan aman bagi seluruh siswa serta warga sekolah lainnya. (Seni/Aisah)