Nonakademik
Dampak Negatif Teknologi, Jangan Sampai Generasi Emas Menjadi Generasi Cemas

Dampak Negatif Teknologi, Jangan Sampai Generasi Emas Menjadi Generasi Cemas

dampak-negatif-teknologi-jangan-sampai-generasi-emas-menjadi-generasi-cemas

Pringsewu, Di era serba digital saat ini, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Kehadirannya membawa banyak kemudahan dan membuka akses ilmu pengetahuan tanpa batas. Namun, di balik semua manfaat tersebut, tersimpan pula potensi dampak negatif yang dapat mengancam perkembangan karakter generasi muda.

Pentingnya penggunaan teknologi secara bijak menjadi sorotan dalam amanat upacara bendera yang disampaikan oleh salah seorang guru Deka Satria Imanda di lapangan kampus MAN 1 Pringsewu pada Senin, (28/4/2025).

Ia mengingatkan seluruh siswa tentang pentingnya menggunakan teknologi secara bijak. Meskipun kebutuhan teknologi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sosial maupun masyarakat, penggunaan yang tidak bijak justru dapat membawa dampak negatif.

Deka mencontohkan fenomena banyaknya konten yang seharusnya bersifat positif namun disalahartikan, seperti tren joget-joget atau goyang-goyang di depan kamera serta kecanduan permainan game di ponsel.

“Penggunaan HP harus dilakukan dengan bijak. Sudah ada beberapa daerah yang melarang penggunaan HP di sekolah karena kekhawatiran terhadap penyalahgunaan ini,” ujarnya di hadapan seluruh peserta upacara.

Ia menekankan bahwa fasilitas teknologi, termasuk ponsel, sejatinya memberikan manfaat besar jika digunakan sesuai dengan fungsinya, terutama dalam mendukung kegiatan belajar.

“Saat ini, jika kita hanya bergantung pada buku saja, cakupan ilmu pengetahuan akan terbatas. Dengan adanya internet, kesempatan mencari ilmu semakin luas,” tambahnya.

Ia mengingatkan bahwa literasi digital di Indonesia masih tergolong rendah. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh siswa untuk tidak menyia-nyiakan peluang yang ada, agar tidak berubah dari generasi emas menjadi generasi cemas.

“Kalian adalah calon-calon pemimpin bangsa di masa depan. Jangan sampai kalian lebih diajarkan game atau media sosial yang tidak bermanfaat. Gunakan teknologi untuk belajar, untuk berkembang, dan untuk memajukan diri,” tegasnya.

0

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *