Nonakademik
Unik, Siswa MAN 1 Pringsewu Buat Roket Air dari Barang Bekas

Unik, Siswa MAN 1 Pringsewu Buat Roket Air dari Barang Bekas

unik-siswa-man-1-pringsewu-buat-roket-air-dari-barang-bekas

Pringsewu, Dunia robotik memang penuh kejutan, dengan berbagai inovasi yang semakin berkembang. Salah satu proyek kreatif yang menarik perhatian yang dilakukan oleh siswa MAN 1 Pringsewu adalah pembuatan roket air dari barang bekas.

Proyek ini memadukan sains, kreativitas, dan kepedulian lingkungan, menciptakan pengalaman belajar unik bagi para pelajar. Namun, di balik keseruannya, proyek ini juga menghadirkan tantangan yang harus dihadapi para siswa yang tergabung pada ekskul Robotik.

Salah satu anggota Robotik, Hariri mengatakan bahwa membuat roket air dari bahan daur ulang bukan perkara mudah. Tantangan utama yang sering dihadapi adalah koordinasi dan kerja sama tim.

Komunikasi dalam tim kerap menjadi tantangan, terutama karena jumlah peserta perempuan lebih sedikit, yang terkadang membuat pembagian tugas tidak merata.

Selain tantangan koordinasi, proyek ini memerlukan ketelitian dan keahlian teknis. Komponen utama seperti botol bekas, selang, dan bahan pelengkap lainnya harus dirakit dengan cermat agar roket bisa meluncur dengan sempurna.

“Biasanya, pengerjaan proyek ini memakan waktu sekitar dua pertemuan yang diadakan pada hari Sabtu, menuntut kesabaran dan ketekunan dari setiap anggota tim,” ungkapnya, Selasa (12/11/2024).

Di balik tantangan, proyek roket air ini membawa manfaat besar. Selain mengasah keterampilan teknis dan kreativitas, proyek ini mengajarkan para peserta untuk memanfaatkan barang bekas menjadi perangkat yang menarik dan bermanfaat.

“Saya baru tahu kalau barang bekas bisa diubah menjadi mainan dan rakitan seperti roket air. Ini benar-benar membuka wawasan saya,” ujarnya.

Sementara Kepala MAN 1 Pringsewu, Fathul Bari, mengapresiasi semangat inovasi para siswa dalam kegiatan ini. “Proyek seperti ini tidak hanya mendidik siswa dalam bidang sains dan teknologi, tetapi juga menumbuhkan nilai tanggung jawab dan kepedulian terhadap lingkungan,” ungkapnya.

“Kami bangga dengan kreativitas para siswa yang memanfaatkan barang bekas untuk karya edukatif dan menyenangkan seperti roket air,” imbuhnya.

Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi siswa lain untuk terus berinovasi dan menjelajahi bidang ilmu pengetahuan dengan cara-cara kreatif.

Proyek roket air bukan hanya sekadar permainan sains, tetapi juga sarana edukatif yang mengajarkan kerja sama, ketekunan, dan kreativitas. Inovasi ini menunjukkan bagaimana teknologi sederhana dapat mengubah barang bekas menjadi sesuatu yang bermanfaat dan menyenangkan. (Elsa Aprilia / Rike Laudya)

0

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *