Nonakademik
Mereview Video Kreatif Juara I dari MAN 1 Pringsewu pada Festren UIN RIL 2024

Mereview Video Kreatif Juara I dari MAN 1 Pringsewu pada Festren UIN RIL 2024

mereview-video-kreatif-juara-i-dari-man-1-pringsewu-pada-festren-uin-ril-2024

Video ini merupakan Juara I Kompetisi Video Kreatif di UIN RIL Lampung pda ajang Festren ke-8 tahun 2024 dalam rangka Hari Santri. Video ini menggambarkan bagaimana budaya Indonesia yang kaya akan tradisi dapat terintegrasi dengan nilai-nilai keislaman tanpa menghilangkan esensi keindahan seni budaya lokal.

Fokus utama video adalah penampilan tarian tradisional Indonesia yang tetap mempertahankan nilai keislaman baik dalam pembawaan maupun busana penarinya. Para penari menggunakan pakaian yang menutup aurat sesuai dengan ajaran Islam, namun tetap mempertahankan estetika kostum tradisional Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa budaya tradisional bisa berpadu harmonis dengan nilai-nilai agama.

Selain tarian, video ini juga menampilkan beberapa kegiatan islami lainnya yang melibatkan seni, seperti pembuatan kaligrafi Arab yang indah, yang merupakan bentuk ekspresi seni visual yang sangat dihargai dalam tradisi Islam.

Pembuatan kaligrafi ini ditampilkan dengan detail, memperlihatkan ketelitian dan keindahan dalam setiap goresan. Tidak hanya itu, terdapat pula kegiatan syarhil Qur’an, di mana peserta membacakan dan menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an dengan intonasi yang merdu dan penuh penghayatan.

Kegiatan ini menunjukkan bahwa integrasi antara nilai-nilai keislaman dan budaya bukan hanya dari segi estetika, tetapi juga mencakup aspek-aspek religius dan intelektual.

Dalam narasi video, disampaikan pesan penting bahwa menjadi seorang santri atau siswa di lembaga pendidikan Islam tidak harus membuat seseorang terpisah dari budaya lokal. Sebaliknya, santri juga diajarkan untuk menghargai dan melestarikan kebudayaan Indonesia yang beragam, sambil tetap memegang teguh prinsip-prinsip keislaman.

Santri diharapkan tidak hanya memiliki pemahaman agama yang baik, tetapi juga mampu berkontribusi pada pelestarian budaya bangsa. Video ini memberikan perspektif bahwa agama dan budaya tidak harus saling berlawanan, melainkan bisa saling melengkapi.

Salah satu kelebihan utama dari video ini adalah kesesuaian tema dengan isi yang disajikan. Setiap elemen kegiatan yang ditampilkan, baik itu tarian, pembuatan kaligrafi, maupun syarhil Qur’an, semua terhubung dengan tema integrasi nilai keislaman dalam budaya Indonesia.

Ini menunjukkan bahwa pembuat video memiliki pemahaman yang mendalam tentang tema tersebut, dan mampu menyampaikannya dengan baik kepada penonton.

Instrumen musik yang digunakan dalam video ini juga sangat tepat. Alunan musik tradisional yang mendampingi tarian dan kegiatan lainnya memberikan suasana yang tenang namun tetap menyemangati, menciptakan atmosfer yang mendukung penggabungan antara nilai budaya dan agama.

Pemilihan sudut pengambilan gambar (angle) juga menjadi poin positif dalam video ini. Setiap kegiatan ditampilkan dari berbagai sudut yang menarik, sehingga penonton tidak merasa bosan. Variasi angle ini juga membantu penonton untuk memahami detail-detail penting dari setiap kegiatan, seperti gerakan tarian atau goresan kaligrafi, dengan lebih jelas.

Namun, video ini tidak luput dari beberapa kekurangan. Salah satu yang paling mencolok adalah kualitas video yang kurang baik. Rasio video tampaknya kurang diperhatikan sehingga resolusi yang dihasilkan tidak mencapai standar definisi tinggi (HD). Akibatnya, beberapa detail yang sebenarnya penting, seperti tekstur kostum penari atau hasil akhir kaligrafi, tidak terlihat jelas.

Kekurangan dalam kualitas visual ini sedikit mengurangi daya tarik video, terutama bagi penonton yang terbiasa dengan video berkualitas tinggi di era digital saat ini.

Selain itu, durasi video yang tergolong singkat untuk tema yang cukup kompleks membuat penjelasan dari masing-masing kegiatan terasa kurang mendalam. Mungkin akan lebih baik jika video ini memberikan lebih banyak konteks atau penjelasan terkait setiap kegiatan, agar penonton yang kurang familiar dengan integrasi antara Islam dan budaya tradisional bisa lebih memahami maksud dari setiap elemen yang ditampilkan.

Secara keseluruhan, video ini berhasil menyampaikan pesan penting tentang bagaimana nilai-nilai keislaman dapat berintegrasi dengan budaya lokal tanpa saling menghilangkan. Kreativitas dalam menggabungkan berbagai elemen budaya dengan ajaran agama patut diapresiasi.

Namun, pembuat video masih perlu meningkatkan kualitas teknis, terutama dalam hal resolusi video, agar penonton dapat menikmati setiap detail yang disajikan dengan lebih baik.

Saran untuk pembuat video di masa mendatang adalah untuk lebih memperhatikan kualitas visual dan memperpanjang durasi agar setiap elemen dalam video bisa dijelaskan dengan lebih komprehensif. Dengan begitu, video tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga lebih mendalam dalam menjelaskan hubungan antara Islam dan budaya Indonesia.

Tingkatkan lagi kreativitas dalam pengambilan gambar dan pengeditan video agar karya selanjutnya bisa lebih menarik dan memikat perhatian penonton.

Identitas Video:

Judul: Integrasi Nilai Keislaman dalam Akulturasi Budaya 

Durasi: 2.40 menit

Pencipta: Fatma Ayu

Status: Juara I di Festren UIN RIL 2024

Presensi: Hida dan Putri

(Muhammad Faizin)

0

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *